Senin, Desember 08, 2008

Sekitar 99 persen mahasiswa yang belajar di Yogyakarta mempunyai ponsel

Sekitar 99 persen mahasiswa yang belajar di Yogyakarta mempunyai ponsel. Bahkan, 36 persen mahasiswa mempunyai ponsel lebih dari satu.

Hal itu diungkap peneliti Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran, Ardito Bhinadi pada wartawan saat memaparkan hasil survei biaya hidup mahasiswa DIY tahun 2008 di Seven Resto, Yogyakarta, Selasa (25/11/2008). Survei dilakukan bersama Bank Indonesia (BI) Yogyakarta.

"Dari 36 persen yang punya ponsel lebih dari satu itu, sebagian besar mereka punya dua operator GSM atau CDMA," kata Ardito.

Menurut dia, sebagian besar mahasiswa menggunakan kartu pra bayar, yakni sebanyak 90 persen. Ponsel sebagian besar bukan digunakan untuk percakapan tapi untuk SMS, sebanyak 80 persen.

"Jenis maupun merek ponsel yang digunakan juga beragam. Punya ponsel sudah seperti bagian dari gaya hidup. Ponsel selalu dibawa ke manapun pergi termasuk saat kuliah. Hampir semua mahasiswa yang saya ajar juga punya," kata staf pengajar FE UPN Veteran itu.

Karena ponsel, pengeluaran mahasiswa juga bertambah. Pengeluaran untuk membeli pulsa telepon genggam bahkan lebih besar daripada untuk membeli buku-buku kuliah. Pengeluaran untuk pulsa rata-rata Rp 90.200/bulan, sedang untuk membeli buku pelajaran sebesar Rp 39.750/bulan.

Internet Jadi Kebutuhan Utama

Ardito menambahkan internet juga sudah jadi kebutuhan mahasiswa terutama berkaitan dengan mata kuliah yang diberikan dosen. Mahasiswa yang membutuhkan akses internet sebesar 59 persen. Hal itu sudah menggeser media lain seperti televisi (25 persen), koran/majalah (12 persen) dan radio (4 persen).

"Sebanyak 51 persen menghabiskan waktunya untuk berinternet dengan rata-rata kurang dari 2jam per hari. Sedang yang menggunakan 2-4 jam per hari mencapai 36 persen," katanya.
Sebagian besar mahasiswa, yakni 80 persen sudah memiliki komputer sendiri. Sejumlah 48 persen memakai desktop dan 35 persen mengandalkan laptop.

Penelitian ini dilakukan terhadap 300 responden dari 300 ribu mahasiswa yang ada di Yogyakarta. Responden terdiri 53 persen laki-laki dan 47 persen berusia rata-rata 21-25 tahun. Sebagian besar responden berasal dari Jawa (77 persen), Sumatera (14 persen), Kalimantan (6 persen) dan sisanya 3 persen dari berbagai wilayah lainnya di Indonesia.

"Responden berasal dari berbagai bidang ilmu, terbesar non eksakta 51
persen, teknik 28 persen, eksakta 16 persen dan kedokteran 5 persen dengan tahun masuk studi 2004 - 2008 dan mempunyai indeks prestasi kumulatif antara 3 sampai 3,5 sebesar 59 persen, IPK di atas 3,5 sebanyak 15 persen, IPK 2,50 sampai 2,99 sebesar 21 persen dan kurang dari 2,50 sebanyak 5 persen," pungkas Ardito.

Sumber:
http://www.detikinet.com/read/2008/11/25/141359/1042568/317/hampir-100-persen-mahasiswa-di-jogja-punya-ponsel






Artikel Terkait :



0 comments: